Rabu, 23 November 2016



“Setiap individu dapat menjadi pahlawan bagi orang terdekat, teman dan ruang sosialnya - terlepas ruang dan waktu. Karakter hebat yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa sebagai pendahulu”

Berawal dari keinginan untuk memproduksi sebuah konten edukatif perihal kekayaan seni, budaya, dan cerita bangsa Indonesia dalam kemasan yang menghibur. Josodirdjo Foundation bersama ZigZag Indonesia memproduksi sebuah Drama Musikal dan Film Khatulistiwa 

Drama musikal yang bertajuk Khatulistiwa, Jejak Langkah Negeriku ini dipertunjukkan selama dua hari pada 19-20 November 2016 untuk umum dan satu hari khusus untuk undangan pada 18 November 2016. Drama musikal ini digelar di Teater  Besar Taman Ismail Marzuki. Sedangkan Film Khatulistiwa akan didistribusikan gratis ke 5000 sekolah di awal 2017.

Melalui drama musikal dan film Khatulistiwa ini diharapkan memberi kontribusi terbaik bagi anak bangsa untuk menerima pesan-pesan perjuangan pendahulunya dan mampu meemberikan inspirasi akan karakter anak bangsa.

Anyer Panarukan

Adegan Ayam Jantan dari Timur

Merupakan sebuah Musikal Kolosal yang megah tentang para pahlawan Indonesia dari era perdagangan VOC hingga meraih Kemerdekaan Indonesia yang dikemas dramatik dengan tata artistik dan visual yang indah dari seni dan budaya Indonesia. Menampilkan 100 talenta Indonesia, memperdengarkan hampir 50 lagu Indonesia dari lagu nasional, anak dan daerah serta menampilkan rangkaian tarian Nusantara.

Kisah sejarah ini dikemas dalam sebuah cerita dongeng yang dituturkan sang Ayah kepada anak-anaknya saat mereka tengah dalam perjalanan berkemah. Mulai dari kilas balik cerita semangat perjuangan Pangeran Kornels terhadap Daendels, Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja , Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, Sultan Hasanudin, dan para penggerak Sumpah Pemuda hingga masa Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta. 


Adegan Panglima Perang dari Tanah Rencong

Adegan Gadis Pembela Nusa Laut

Adegan Patih Jelantik

Setiap perjuangan pahlawan bangsa diceritakan dengan ciri khas dan bentuk perjuangannya masing-masing dengan sungguh memukau. Hingga akhirnya tumbuhlah rasa bangga akan negerinya pada diri anak-anak tersebut. 

Pahlawan tidak hanya para laki-laki yang gagah dan kuat, tetapi Indonesia juga memiliki banyak pahlawan perempuan seperti, Cut Nyak Dien, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika.

Adegan Ibu Pendidikan


Sang Raja Tanpa Mahkota

Di dalam adegan “Ibu Pendidikan” Dewi Sartika,  ditampilkan beragam pahlawan serta tokoh-tokoh perempuan hebat Indonesia yang mengagumkan. Indonesia memiliki banyak pahlawan perempuan serta tokoh perempuan yang berpengaruh di bidangnya. Para pahlawan perempuan yang berjuang dengan sangat mengagumkan disuguhkan dengan penuh dramatik dan heroik. Melalui Drama Musikal ini, tersirat sebuah makna, bahwa sudah selayaknya kaum perempuan kini meneruskan perjuangan pahlawan-pahlawan perempuan terdahulu.

"Hanya bangsa yang perempuannya berpendidikan, menjadi bangsa maju. Kita punya hak untuk cerdas, membangun negeri sama dengan kaum lelaki." - Dewi Sartika.

Sudah selayaknya kita sebagai penerus bangsa memahami apa arti pahlawan dan menghargai perjuangan para pahlawan hingga kita bisa menikmati kemerdekaan ini.

Semua Harus Sekolah

Adegan Ikrar Pemuda

Adegan Invasi Jepang

Drama Musikal ini menampilkan beberapa nama yang sudah berpengalaman di bidangnya seperti, Kelly Tandiono (Model), Rio Dewanto (Aktor), Sita Nursanti (Aktris), Tika Bravani (Aktris), Ade Firman Hakim (Aktor), Epy Kusnandar (Aktor), Gabriel Harvianto (Penyanyi), Haikal Baron (Penyanyi). Serta melibatkan banyak talenta muda yang hampir kesemuanya anak-anak.

Drama Musikal ini dibuka dengan lagu Tanah Airku dan ditutup dengan lagu Indonesia Raya. Terasa megah dan luar biasa. Standing aplouse dari seluruh penonton membuktikan bahwa drama musikal ini telah sukses memberikan yang terbaik. Meski harga tiket yang terbilang tidak murah, nyatanya minat para penonton tidak surut. Tiket dijual dengan berbagai harga, Platinum (Rp 875.000), Gold (Rp 650.000), Silver (Rp 375.000), dan Bronze (Rp 150.000).


Beruntungnya dikaruniai banyak teman yang super baik itu rasanya bahagia dan bersyukur. Hari minggu, kemarin berhasil nonton drama musikal yang sejak awal memang sudah ingin ditonton. Berburu tiket, namun sold out. Akhirnya, ya sudah. Belum rezeki. Namun itulah, bahagianya punya banyak teman yang baik.

Akhirnya tetap bisa nonton drama musikal. Duduk anteng di bangku paling depan vvip platinum dua kali berturut-turut sekaligus tanpa bosan melihat pertunjukan yang sama selama 8 jam. Pulangnya, ditambah bonus dapat goodie bag.

Nonton teater di Jakarta memang selalu butuh modal kantong. Selain itu, penampilan juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Harga tiket yang tidak bisa dibilang murah dan suasana yang terkesan waww, terkadang membuat rindu suasana nonton teater atau pertunjukan seni di Jogja yang banyak gratisannya dan sederhana.

*duduk berdua Kak Meri. Seorang laki-laki muda mengenakan jas rapi menggandeng seorang perempuan semampai mengenakan dress anggun masuk ruang teater sambil gandengan. kemudian, pasangan-pasangan necis lainnya lalu-lalang.*

M: Enak ya, Dek, punya pasangan yang sehobi bisa diajak nonton bareng kayak gini.
F: Iya, kak Mer. Bahagiaa liatnya ya. Kita juga pasangan kok.
M: Aku belum pernah dapet pasangan yang sehobi. Kamu mending, pernah.
F: Kak Mer 😣😣
M: Soon kita double date nonton kayak  gini ya.
F: Aamiin.

Bicara perihal pasangan, pasangan bukan berarti harus selalu kekasih ataupun suami/istri kan? Teman juga pasangan. Meski tetap baper liatin pasangan yang sehobi nonton teater dan bisa digandeng kemana-mana.

Mendadak gemeteran foto
bareng Rio Dewanto gini
Lengannya nggak nahan buat gelendoran
Dadanya enak banget buat sandaran, kayaknya

Siapa sangka
kalau ini Haikal AFI ?

Tika Bravani,
Sebenernya kita nyari suaminya
Hahaha



Feti Habsari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates